Siswa : “Assalamualaikum” (masuk ruang
BK)
Guru
BK : “Waalaikumsalam wr.wb, ayo masuk nak, silahkan duduk” (tersenyum ramah dan
sedikit berbasa-basi sebelum memulai bimbingan)
Siswa : “Terimakasih Bu”
Guru
BK : “Apa yang membuatmu
memutuskan untuk datang kesini nak? Ada yang bisa Ibu bantu?” (memulai bimbingan)
Siswa : “Mmmm….. begini bu seminggu
yang lalu orangtua Saya bilang kalau kami akan pindah rumah keluar kota karena
pekerjaan orang tua Saya dan otomatis Saya harus pindah sekolah juga Bu, Saya bingung karena sebentar lagi kan
UN rasanya kurang pas kalau Saya pindah sekarang, Saya juga takut kalau Saya
pindah sekolah sekarang akan butuh waktu lagi untuk beradaptasi dengan
teman-teman dan lingkungan yang baru, Saya kurang nyaman kalau harus pindah
dalam waktu dekat ini”
Guru BK : “Apa kamu sudah mengatakan hal ini
kepada orang tuamu?”
Siswa : “sudah Bu, tapi mereka bilang
keadaannya mendesak.Orang tua Saya sudah harus mulai bekerja disana dalam waktu
dekat ini”
Guru BK : “Kalau demikian yang terjadi
kira-kira apa yang akan kamu rencanakan?”
Siswa : “Sebisa mungkin Saya terpaksa
harus cepat Beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar kondisi kesiapan
mental Saya saat UN nanti benar-benar baik karena didukung oleh kenyamanan lingkungan”
Guru BK : “Sepanjang pengamatan Ibu dikelas,
menurut Ibu kamu cukup supel dalam pergaulan,lalu apakah yang membuat kamu merasa tertekan untuk beradaptasi
dilingkungan yang baru nanti?”
Siswa : “Saya takut tidak mempunyai
teman seperti teman-teman yang ada disini... Guru-gurunya juga Bu,takut tidak
cocok…”
Guru BK :”Kalau kata Raditya Dika (Penulis)
di bukunya yang berjudul Manusia Setengah Salmon katanya Hidup adalah
perpindahan,, segala macam karakter manusia akan kita temui diantara
perpindahan-perpindahan itu hehehe. Nah sekarang Ibu Tanya, lebih enak mana merasa
‘dipaksa’ pindah oleh keadaan orang tua
atau ikhlas pindah dan mengerti pada keadaan orangtua kamu sekarang ini?”
Siswa : “Untuk saat ini Saya
memang merasa di paksa pindah
Bu..”
Guru BK : “Itu untuk saat ini? Kemudian Apakah
ada kemungkinan perasaan terpaksa itu akan berubah…?” (menegaskan)
Siswa : “Pelan-pelan saya coba untuk
ikhlas.. InsyaAllah..”
Guru BK : “Lalu ketakutan kamu
akan teman-teman dan
guru-guru di sekolah baru kamu
nanti, bagaimana?, apakah kamu mau mencoba untuk tidak memikirkan ketakutan-ketakutan
yang belum pasti itu? dan tetap fokus pada persiapan UN walau apapun keputusan
yang ditetapkan oleh orang tua kamu nantinya?”
Siswa : “Iya bu,InsyaAllah Saya coba,
dan Saya akan tetap fokus”
Guru BK : “Anak pintar (tersenyum). Nah karena waktu kita sudah habis dan
keputusan orang tua kamu untuk pindah sepertinya susah untuk berubah karena
memang pekerjaan mereka yang menuntut ini semua,sepertinya kamu memang harus
mempersiapkan diri untuk kemungkinan pindah sekolah, tapi kamu tidak perlu khawatir
akan teman-teman atau lingkungan baru kamu
nanti karena seperti yang telah kita bicarakan tadi kita akan coba untuk
menghilangkan ketakutan-ketakutan yang belum pasti itu, agar kamu tidak kehilangan fokus,kemudian bila
nanti orang tuamu datang kemari untuk mengurus kepindahan kamu Ibu akan coba
untuk berbicara mengenai hal ini,semoga kita mendapatkan keputusan yang
baik.Terimakasih sudah mau berbagi cerita dengan Ibu hari ini,dan jangan
sungkan untuk menceritakan lagi
perkembangan hal ini nanti ya
nak… ” (Tersenyum ramah)
Siswa : “Iya Bu,Terimakasih”
(Guru mendampingi siswa keluar sampai pintu ruangan
BK)
No comments:
Post a Comment
jadilah yang pertama memberi komentar :)