Wednesday, 10 December 2014

Mencicipi Negeri Lain

Ini tentang bagaimana kuatnya mimpi yang tertanam dalam benakku untuk melangkah keluar menginjakkan kaki tak hanya di luasnya nusantaraku, begitu jelas terbayang anganku kala kubuka mata dan kutemui pemandangan asing ruangan tempatku terjaga, kulirik jendela kamar yang basah berembun karena salju yang turun tadi malam, hingga pagi ini cuaca begitu menggigit tulang manusia tropis ini, jaket yang membungkus tubuhku seperti tak cukup tebal dan hangat untuk menghalau cuaca dingin pagi di Korea. bagaimanapun ini hanya jaket lusuh biasa yang kubawa dari rumahku jauh di Indonesia sana, Apa kabar Indonesia?  sapa mentari pasti telah memandikanmu dengan cahayanya yang hangat sepanjang musim, disinilah Aku menyadari hal kecil itu, ah bahkan Aku tak pantas lagi menyebut itu adalah hal kecil, sungguh itu adalah anugerah besar untuk negeriku.

Indah bukan? kala Aku dapat menulis dan menjadi tokoh sebuah cerita berlatar setting negara asing, setidaknya ada beberapa nama negara yang kini bersarang di hatiku, merayuku untuk segera singgah di pelataran negerinya, Korea dan jepang dengan budayanya yang ajaib, menyatukan gaya hidup modern dan tradisional tanpa menghilangkan salah satunya, vietnam dan thailand yang bagiku seperti twin sisternya Indonesia, atau negara-negara Eropa yang menawarkan bangunan megah bergaya vintage yang mempesona...  

Sebagaimana dulu Aku menginginkan untuk melanjutkan studiku di kota Paris Van Java tanpa biaya, sekeras itu pula Aku menginginkan hal ini, menginjakkan kaki di seluruh penjuru dunia agar Aku tahu bahwa tak ada orang Indonesia yang berhak meremehkan negerinya sendiri, dan tak ada orang asing yang berhak memiskinkan Indonesia.

Saat ini Aku berusaha untuk selalu menjaga semangat ini, semangat ketika Aku terus mencari informasi tentang beasiswa keluar negeri, semangat ketika Aku harus melakukan tes TOEFL atau IELTS yang memakan tidak sedikit biaya, semangat ketika Aku lelah mengejar mimpiku yang satu ini, percayalah mimpi ini telah lama hinggap dalam anganku untuk waktu yang lama, kufikir "ia" akan terus bergentayangan menghantuiku selama Aku diam bermalas-malasan tak mewujudkannya. satu hal yang senantiasa menghidupkan semangatku ketika ia terlalu lelah untuk mengukir asa, adalah ketika Aku membayangkan hari itu, hari dimana Aku pergi ke bandara disertai keluarga yang mengantarku untuk study exchange di negeri kangguru misalnya, atau ketika aku mengemas pakaian untuk study abroad ke benua biru, how cool!









No comments:

Post a Comment

jadilah yang pertama memberi komentar :)