Tuesday, 16 September 2014

Petualangan Hati : 2821mdpl Part I


Sebelum ini kita hanya dua orang manusia yang cocok
dipertemukan di bangku sekolah SMA melalui jalan cerita yang rumit
namun takdir Tuhan begitu apik sehingga kita berteman, teman akrab
aku adalah aku yang tampak sebagaimana aku didepanmu
kamu adalah kamu yang tampak sebagaimana kamu didepanku
polos... apa adanya
ceritaku dapat mengalir begitu saja setiap kali kita bercengkrama
bahkan cerita yang kupikir tak akan pernah bisa dipahami oleh mereka yang mengaku peduli
tapi Aku selalu percaya bahwa kamu benar-benar peduli
setidaknya begitulah kata hatiku, dan begitulah kenyataan yang ada selama bertahun-tahun
detik, menit, jam, hari, tanggal, tahun, musim, waktu seakan tak pernah bosan berputar
membawa perubahan pada apa saja yang berada didalamnya
termasuk kita, aku dan kamu
teman, bolehkah aku bertanya?
kenapa sunyi diantara kita kian terasa nyaman bagiku?
tanpa kata ataupun kalimat, hanya detak jantung yang mengiringi kebersamaan kita
sunyi yang lebih banyak bercerita
roda kehidupan membawaku ketempat lain di periangan ini
dan ia membawamu pula, namun ketempat yang lebih jauh bahkan tak lagi di periangan
kapuas menjadi tempatmu bermain
padahal semasa SMA, tempat itu hanya sebatas di pelajaran Geografi yang kamu suka
Aku dengan duniaku ... dan kamu dengan duniamu tanpa pernah meninggalkan aku
Aku yang asing dalam kehidupan baruku seakan tak pernah lepas dari pantauanmu
kabar yang selalu kamu kirimkan, kadang tak pernah aku tanggapi
tanya yang selalu kamu lontarkan, kadang membuatku kesal
tapi kamu adalah kamu... yang selalu mau tau segala tentangku
mungkin lucu dan terdengar terlalu sesuatu
tapi buatmu aku tak pernah berubah,
sahabatmu... gadismu yang selalu kamu khawatirkan
Aku berharap hanya sebatas kekhawatiran sahabat pria akan sahabat perempuan yang tak lagi bisa ia pantau secara langsung seperti saat di bangku sekolah,
tapi Aku salah
kamu ... lebih dari kamu yang Aku tahu
ada sisi yang tak pernah kamu ungkapkan namun selalu kamu tunjukkan dan selalu aku menyangkalnya

to be continued...




No comments:

Post a Comment

jadilah yang pertama memberi komentar :)