Wednesday, 26 August 2015

Laga Bakti Srikandi

Srikandi



kau tahu,
tak enak sekali menjadi aku
ada sabda paduka raja yang aku lari darinya
ada tugas negara yang aku enggan melaksanakannya
kian hari kian bosan aku bahkan dengan hidupku sendiri
aku ingin lari, telanjang kaki
merasakan pasir pantai diantara jemari kakiku
aku ingin berteriak, mengalahkan deru suara ombak
hingga esok hari kudapati suaraku hilang
untuk sesaat bercumbu mesra dengan sepi dan hening 
diantara senja yang menarik bola api raksasa ke peraduannya
di ufuk barat...
bawa aku senja, pintaku
namun tak digubrisnya
kecewa ku karena gurat merah merona pipi sang senja hilang
digulung pekat malam yang polos
tak ada bulan atau bintang
mereka enggan bertemu denganku
karena aku lari dari paduka raja dan tugas negara
untuk sesaat angin malam berbisik ditelingaku,
pergilah...
selesaikan semuanya
medan perang hampir bosan menantimu 
jika harus mati
matilah disana
mati dalam keberanian.





Tuesday, 25 August 2015

Bertanya Kembali

konsisten adalah kuncinya.


Konsisten. Satu kata yang sampai saat ini pun masih menjadi 'hutang' saya pada diri saya sendiri. Bukan sekali-dua kali saya menekankan sikap ini untuk saya biasakan terutama dalam hal menulis. Banyak kalimat yang saya pakai untuk memotivasi diri saya sendiri demi mengarah pada sikap konsisten ini. Tapi hasilnya, karena terlena dengan suasana rumah dan kata liburan yang baru saja saya cicipi setelah berkutat dengan masa perkuliahan semester padat yang benar-benar menguras pikiran maka saya hanyut dalam suasana liburan dan memilih menutup mata dan telinga pada segala kegiatan yang menuntut untuk berfikir dan berburu ide.

Kegiatan menulis seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi seorang penulis, kenapa ia senang? karena menulis adalah kecintaannya. Bukankah dengan mencintai sesuatu akan membuat seseorang dengan senang hati melakukan apapun, memberikan apapun.

Kini saatnya saya harus kembali bertanya, benarkah saya ingin menjadi seorang penulis? 
setelah saya renungkan dan memaknai banyak hal mengenai dunia kepenulisan, saya sadar bahwa menulis tidak semudah yang saya pikirkan, ada pengorbanan dan keikhlasan serta kesabaran yang harus saya miliki untuk menjadi seorang penulis.


membaca dan menulis adalah pasangan abadi.


Ada waktu yang harus saya investasikan untuk membaca agar produktivitas ide tulisan saya tidak berhenti.

Ada keikhlasan dan kesabaran yang harus saya pelajari lebih dalam sebagai senjata ketika saya disini tengah berperang dengan diri saya sendiri untuk mau jatuh bangun menggapai mimpi menjadi seorang penulis.

Ada kerisauan dalam hati yang harus saya tenangkan ketika ia kadang kalut dengan masa depan yang tidak pasti, meyakinkannya bahwa ketidakpastian adalah tantangan yang mungkin untuk ditaklukkan bukan rintangan yang harus ditakuti.

Ada do'a yang senantiasa menjadi anak tangga yang tersusun sampai ke langit, menyampaikan mimpi-mimpi saya untuk meminta ridhoNya.

Friday, 31 July 2015

NEGERI PARA PENDO’A

oleh eNMae

sumber gambar : google. keyword, Indonesia Merdeka.

Ada sesuatu yang harus kita jaga
Di negeri yang punya beragam rupa
Kita bukan hanya menyandang nama sebuah bangsa, Indonesia
Kita adalah sebuah bahtera maha besar yang tengah berlayar hampa
Kata mereka kita merdeka, tapi nurani seperti menolak lupa

Merdeka? dari sisi yang mana kita disebut merdeka?
Kita tak boleh lupa,
Atas  wajah balita-balita yang mengais recehan di jalanan
Atas anak-anak yang menatap pilu pada bangunan sekolah yang hampir ambruk
Atas jeritan para pejuang devisa korban kebiadaban yang terabaikan
Atas ruwetnya kehidupan di ibukota  sebagai miniatur Indonesia yang buruk
Atas jauhnya kata sejahtera dalam kehidupan veteran
Atas negara tetangga yang berjaya merebut Sipadan dan Ligitan

Duhai, jangan lupakan cucuran keringat dan darah bukti perjuangan arek Surabaya
Jembatan merah murka melihat kita, melupakan mereka yang rela melepas nyawa
Jong ambon, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Java
Jangan lagi terkotak-kotak karena sekarang kita adalah Indonesia


Duhai, Bandung pernah menjadi lautan api
Maka hari ini, Indonesia harus membayarnya dengan lautan prestasi
Mahasiswa, pengusaha, ibu rumah tangga, pedagang asongan bahkan pengangguran
Kita adalah rakyat yang tak perlu berteriak untuk menghujat negeri ini
Kita hanya perlu bergerak serta memanjatkan do’a setiap hari di setiap hati
Memupuk cinta untuk negeri yang tengah rindu akan persatuan dan kedamaian
Juga tegaknya keadilan,

Sang Patih Gajah Mada beratus-ratus tahun lalu telah bersumpah
Menyatukan semua wilayah dalam bingkai Nusantara, cikal bakal Indonesia
Jangan lihat warna kulit kita yang memang tak sewarna
Cukup genggam harapan memaknai setiap butir Pancasila
Berhenti menghujat dan menggantinya dengan do’a untuk para pemimpin bangsa

Agar sumpah Palapa tidak harus terluka
Agar Sabang sampai Merauke sejahtera
Agar  Miangas sampai Pulau Rote digdaya
Dan kita dengan bangga dapat berkata pada dunia
Bahwa Indonesia benar-benar sudah merdeka.

Bandung
Sabtu 04 April ‎‎2015, ‏‎9:48:10 AM


Puisi ini pernah dilombakan pada ajang lomba puisi nasional : Surabaya Berkarya. 


Thursday, 11 June 2015

Ridho Allah, Puncak Segalanya.

Selamat pagi, lama tidak menulis rasanya jari-jari ini menjadi kaku merangkai kalimat. maka maklumi bila tulisan saya dalam postingan kali ini berantakan. ya, beberapa waktu kemarin saya seperti lomba maraton dengan waktu, banyak agenda yang menuntut saya untuk memberikan waktu luang saya untuk menulis, rasanya seperti terenggut sesuatu. Namun banyak hikmah yang dapat saya petik dari  sekian kejadian kemarin, banyak pengalaman yang memberi saya pelajaran untuk lebih bersabar menghadapi sesuatu atau seseorang.  dan juga kenyataan yang baru saya sadari, bahwa ternyata waktu kita itu tidaklah selalu menjadi milik kita sepenuhnya, bahkan saya kembali benar-benar tersadarkan bahwa manusia tidak memiliki apapun, sungguh.

ketika saya fikir setidaknya saya memiliki banyak waktu yang dapat saya habiskan untuk melakukan apapun yang saya inginkan, tapi pada kenyataannya saya telah berada dalam suatu sistem yang kita sebut sebagai lingkungan, maka resiko yang harus kita terima sebagai anggota mutlak sistem tersebut adalah mengikuti aturan mainnya. 
 
Ketika waktu saya terpakai untuk menunggu orang lain, ketika waktu saya terpakai untuk mengerjakan hal yang saya fikir tidak ada hubungannya dengan kepentingan saya disini, ketika waktu saya terpakai sehari-semalam untuk mengikuti sebuah kegiatan, mendengarkan orang lain beradu argumen tentang masa yang telah berlalu, rasanya seperti sia-sia tapi saya tetap percaya tidak ada sesuatu yang terjadi untuk menjadi sesuatu yang sia-sia, be aware then you will get a meaning of it.

sumber gambar : google.com

Waktu saya bukan milik saya sepenuhnya, ada aturan yang harus saya patuhi karena saya manusia yang secara hukum alam sudah menetapkan saya untuk menjadi makhluk sosial yang memiliki peran didalam lingkungan yang mengharuskan saya berbagi, termasuk membagi waktu saya untuk lingkungan sekitar saya. untuk melakukan sesuatu bernama kebaikan dan perubahan. 

Waktu saya bukan milik saya sepenuhnya, ketika takdir yang tertulis mengharuskan waktu saya terbagi-bagi untuk sebuah ketetapan dariNya.

Waktu saya bukan milik saya sepenuhnya, ketika saya memang bisa memilih untuk melakukan sesuatu tetapi saya masih memiliki suara hati yang bersumber dariNya, maka yang saya lakukan adalah menggunakan waktu saya untuk memenuhi perintahNya. dan begitulah seharusnya sebuah waktu digunakan.

Waktu saya bukan milik saya sepenuhnya, bahkan kalimat ini rasanya salah ketika kembali saya tersadar manusia benar-benar tidak memiliki apapun, terutama waktu. Karena waktu diciptakanNya untuk mengatur segala sesuatu agar terjadi secara teratur, 'waktu saya' yang berarti waktu milik saya, apakah benar-benar milik saya? atau hanya pinjaman dariNya? 
 
sumber gambar : google
Saya sampai pada kesimpulan, manusia memang tidak memiliki apapun, ia lahir ke dunia di beri pinjaman segalanya, di tetapkan 'skenario' hidupnya lengkap dengan berbagai pilihan ... 
ketika saya sadar bahwa diri saya sendiri pun bukan milik saya, waktu yang saya gunakan adalah pinjaman modal untuk mengumpulkan bekal kehidupan yang sebenarnya. maka, saya memilih untuk bersyukur karena saya telah sampai pada pemahaman ini dan saya memilih untuk tidak menyesali semua hal yang terjadi pada kehidupan saya, ketika saya tidak tahu dalam keadaan susah atau senangnya hidup saya selama ridho Allah ada disana, maka saya fikir semua akan baik-baik saja.
:) 

Jum'at 12 Juni 2015.

Monday, 13 April 2015

Bahagia itu Ada di Sepertiga Malam





"Ia bahagia sebab dalam keheningan malam, ia bisa bersujud
memuji kebesaran Sang Ilahi.
Ia bahagia sebab dalam malam yang syahdu, ia bisa terus
melantunkan rasa syukur tiada henti pada Yang Maha Pemberi
Rezeki.
Ia bahagia sebab dalam malam yang khusyu itu, dengan suka cita
ia bisa menghamparkan doa-doa dan harapannya kepada Sang
Ilahi."

Wednesday, 8 April 2015

"Pulang"





karena hidup tak selamanya menawarkan kebahagiaan
karena dunia bukanlah tempat untuk bersenang-senang
sadar diri suatu hari aku akan pulang
bertemu Dia, iya Dia
entah kenapa seringkali aku merasa bosan
mungkin karena aku tak tahu cara menikmati dunia
hei, sekali lagi dunia bukan tempat untuk bersenang-senang
yang bisa aku nikmati di dunia ini adalah mengingatNya dalam ramai dan sepi, menikmati semilir angin yang menjatuhkan daun dari rantingnya, serta bunyi gemericik air
hal lain yang lebih manusiawi adalah makanan, keluarga, menulis, ikatan persaudaraan sesama manusia dan majelis ilmuNya 
namun semua itu terkadang tak bisa mengalahkan perasaanku yang satu ini
aku lebih ingin cepat pulang
iya pulang
tapi aku tak berani pulang sebelum titik-titik hitam dalam hidupku dapat ku ganti dengan kebaikan
satu hal yang pasti selalu kusebut, aku ingin pulang di hari paling baik dan dalam keadaan baik
apa ini?
aku menulis tentang "pulang" lagi.

-_-


Friday, 3 April 2015

Karena Manusia harus Memiliki Mimpi dan Rasa Syukur



Pernah aku mencoba melupakan mimpi-mimpiku, alangkah jahatnya. tapi mimpi-mimpi itu seperti tak jera kuusir dari angan-anganku, mereka justru tumbuh besar... kuat... dan semakin mengakar dalam hidupku. Setiap do'a yang kupanjatkan dalam sepinya malam... tak pernah alfa aku menyebut satu persatu mimpi-mimpiku, aku 'berdiskusi' dengan sang pengabul impian, aku bertaruh mempersembahkan hal-hal baik dalam diriku untuk kutukar dengan mimpi-mimpi yang seperti sudah menjadi anak-anak yang patut kuperjuangkan.

Ketika tabir malam terbuka, pagi datang membayang... mengajakku untuk memungut setiap makna kehidupan sepanjang siang yang kulalui dan ditutup senja merah di lapangan berdebu, Aku bersyukur untuk nafas yang masih bisa kuhirup, untuk kaki yang setiap hari kubawa melangkah, untuk tangan yang kupakai menulis, untuk lidah yang masih bisa mengecap rasa, dan berbicara, untuk telinga yang ingin selalu aku dengarkan hal-hal yang baik, untuk mata yang tak kehilangan fungsinya, untuk wajah yang selalu mengingatkanku pada dua malaikat tanpa sayap pendampingku didunia ini, untuk orang-orang baik yang melingkari hidupku, untuk hidup dan suka duka didalamnya. Terimakasih Ya Allah.




Thursday, 2 April 2015

:p

"Sampai detik ini perasaaanku untuknya belum terdefinisikan, seharusnya mereka membuat satu kata melebihi kata cinta... 
Banyak hal yang ingin kuungkapkan padanya, tapi semua hilang ketika aku berada didekatnya, cukup berada didekatnya... rasanya semua yang ingin kuungkapkan tak perlu lagi kuucap... :)
kamu... tak terdefinisikan."

Friday, 6 March 2015

JAKAWA





Apa begini rupa dunia yang sebenarnya?
kejam dan tak berharga
hanya berisi pilu dan ratapan
itu yang selalu kusaksikan
di jalanan itu setiap hari bahkan balita bersaing dengan orang dewasa 
menadahkan tangan mungilnya demi mengais recehan 
mungkin recehan itu yang menghidupinya 
aku tak berani membayangkan dimana orang tuanya
mungkinkah mereka salah satu dari pengais recehan lainnya?
aku iba...
padanya, terlebih pada negeriku...
negeri yang menjanjikan kesejahteraan pada rakyatnya
anak itu, keluarganya... bukankah mereka juga bagian dari rakyat
rakyat dari negeri yang begitu kaya sumber daya
apa terlalu berlebih bila aku berdoa
meminta pemimpin yang bijaksana
pemimpin yang berdaya melawan selera dunia
bukan ia yang mereka sebut boneka
karena rangkaian citra yang sengaja dicipta
demi memenangkan suara rakyat yang tak tahu apa-apa
kami ingin merdeka, 
merdeka dari rasa cemas,
jangan lagi lambungkan harga
bukankah janjimu swasembada pak?
semoga nawacita itu tidak kau lupa!
karena jargonmu kerja! kerja! kerja!
jangan berubah karena buta kuasa 
lupa! lupa! lupa!
salah bila kami yang mengaku rakyat hanya bisa menghujat
untuk bapak yang sedang berkuasa disana
kami hanya bisa mengirimkan doa
agar bapak tak menyerah melawan angkara
terlebih ikut mencipta kemurkaan rakyat.







Sunday, 8 February 2015

Pramoedya Ananta Toer

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan terhapus oleh peradaban. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." -Pramoedya Ananta Toer

Friday, 30 January 2015

Tips Memulai Perkuliahan Semester Baru





Aku siap... aku siap...!!!
hayoooo pasti inget spongebob? hhha 
#skip

Semester baru udah mau mulai nih, apa yang sudah kalian persiapkan demi menghadapi hujan tugas dari dosen dan kegiatan organisasi yang segudang? belum ada persiapan? mati ajaaaaaa ... *eh tapi mati juga harus punya pesiapan* #skip(lagi) 

Tuan Krab.... Aku punya ide (Baca:tips) ... fyi : ini salah satu dialog di film kartun spongebob juga, jadi ceritanya waktu itu si tuan Krab bingung karena restorannya udah mulai sepi pengunjung, sibuk sendiri memikirkan ide demi inovasi baru yang akan mendatangkan lembaran-lembaran dolar bagi dompetnya membuat si Spongebob yang sudah berusaha menyampaikan ide tidak ditanggapi, sampai akhirnya tiba-tiba spongebob turun dari langit dengan wajah lucunya plus sepasang sayap dan juga alat musik harpa menyanyikan dialog ini " Tuan Krab... Aku punya ide" suaranya itu loh... terngiang-ngiang sampe sekarang yang saya tulis sepanjang ini ternyata tentang Spongebob. stop stop !!! Hentikan perputaran bumi, aku mau turun *eh #(Lagi-lagi)skip

Sebelum kalian bingung karena berfikiran saya salah ngasih judul tips Memulai semester baru tapi yang dibahas si kuning Spongebob ... Yuk langsung saja simak tips memulai perkuliahan di semester baru supaya semester ini jadi semester yang indah ( kenapa kata indahnya saya kecilkan?) kenapa hayooooo :D gak usah difikirin yah... serius gak usah .. yu k langsung aja ini dia Tips Memulai Perkuliahan Semester Baru : 

1.Motivasi dan semangat yang Besar untuk memulai perkuliahan (this is the key point)

2.mumpung masih sisa beberapa hari waktu libur, curi start deh buat ngumpulin silabus plus materi kuliah. kalau saya silabus dan materi-materi ini bisa di akses di web yan dibuat khusus sama  universitas, tapi bisa diakses oleh semua orang. 

3. Buat kalian yang kuliahnya sambil ngekos... cobain deh ganti suasana kamar kosan kalian, mulai dari posisi tempat tidur yang berbada, lemari, rak sepatu dan rak buku yang lebih rapih, sebisa mungkin pokoknya suasana yang baru.

4. Supaya motivasi, dan semangat tetap terjaga coba tuliskan kata-kata yang memberi efek magis *eh maksudnya yang membangkitkan semangat pada selembar kertas, tulis lalu tempel secantik mungkin di tembok kosan, tempel ditempat yang memang setiap hari kita lihat. ok ok ... rasakan khasiatnya *obat kaleeeee

5. Tulis RENCANA  jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang dari semester yang baru ini. syukur-syukur bisa nulis juga RENCANA HIDUP beberapa tahun kedepan. jangan cuma difikirkan tapi tulis secara real di kertas. (poin ini terinspirasi dari salah satu video motivasi yang berjudul Si Pembuat Jejak)

Last ... Jangan sampe semester ini tugas keteteran, IPK anjlok, status mahasiswa cuma buat penyamaran dari status sebenarnya yaitu pengangguran terselubung, wkwk 
mulai pinter-pinter deh cari peluang, bisa peluang bisnis maupun belajar hal lain diluar mata kuliah yang sesuai hobii dan bakat kamu... siapa tau bisa jadi bisnis juga akhirnya, persiapan deh buat menghalau titel sarjanan nganggur. kalau bisa sukses sekarang, kenapa enggak? :P 

Pernah denger sebuah judul buku "Gak Usah Kuliah Kalau Gak Sukses" .. . lihat dari judulnya aja wow banget yah. ...

Intinya mau kuliah atau enggak jadilah manusia yang bermanfaat. 
Buat yang kuliah.. banyak-banyak bersyukur deh, okkkkkeee

sekian tips dari SpongeGirl *eh See u next Post.





Saturday, 24 January 2015

Mengatasi Masalah dengan CURIGA

Apa yang sedang saya alami sekarang ini mungkin adalah salah satu yang akan menjadi titik balik dari perubahan hidup saya di masa yang akan datang, dari keburukan menuju kebaikan, dari gelap gulita menjadi terang benderang, dari lumuran dosa menjadi suci bersih. husnudzon padaMu Ya Rabb ...
Bila hari ini saya, anda bahkan bangsa ini dilanda masalah, musibah dan bencana yang bertubi-tubi yang selalu saya tekankan pada diri saya sendiri dan ingin saya tularkan kepada anda adalah pasrah, jangan melawan. tidak semata-mata semua masalah dan bencana itu datang tanpa maksud, bisa saja masalah dan bencan itu Allah datangkan sebagai bentuk kasih sayangnya kepada kita. bentuk kasih sayang Allah? iya... percayalah! 
"Siapa yang menabur angin, dialah yang akan menuai badai"
masalah, musibah, maupun bencana yang hari ini menimpa kita. sikapi dengan bijak, hal pertama yang harus kita lakukan, jangan menyalahkan siapa-siapa, jangan mengkambing hitamkan seseorang,situasi atau apapun, lakukanlah introspeksi diri. bisa saja itu semua menimpa kita karena dosa-dosa kita, namun percayalah ... jangan sampai kita menginterpretasikan semua ini sebagai hukuman dariNya... sekali lagi yakinlah bahwa ini teguran karena besarnya kasih sayang Allah kepada kita. tidak semata-mata orang tua menegur anaknya karena marah, setuju? teguran orang tua lebih banyak dilandasi oleh rasa kasih sayang yang besar,tidak ingin terjadi sesuatu yang menyebabkan anaknya sakit atau menderita. lalu bagaimana dengan kasih sayang Allah? masihkah kita mampu mempertanyakan? atas mata yang dapat melihat, mulut yang dapat berbicara, telinga yang dapat mendengar, kaki yang dapat melangkah, akal yang berfungsi, nafas yang masih diberi, sebanyak apapun dosa kita padaNya bila hari ini kita masih diberi kesempatan bernafas maka inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah ... Dia menginginkan kita menggunakan semua 'fasilitasnya' sebagai kesempatan dan media untuk mengenalNya dan mencintaiNya sepenuh hati..
"Kasih sayang Allah, melebihi kasih sayang orang tua terhadap anaknya" 
Subhanallah... tak terbayang besarnya kasih sayang Allah kepada kita, iya kan? itulah mengapa salah satu namaNya adalah Ar-Rahman dan Ar-rahiim, maha pengasih dan maha penyayang...
pernahkah kita berfikir pada hal-hal ini, mengapa kita dilahirkan sebagai seorang muslim? mengapa kita lahir ditengah-tengah keluarga kita yang sekarang? dilahirkan dari orang tua yang hari ini kita panggil ayah dan ibu? mengapa kita lahir di negara penganut islam terbesar di dunia? mengapa kita lahir di negara yang saat ini tengah carut marut ditimpa berbagai macam masalah dan bencana alam serta bencana moral sekaligus..
Bila hari ini penganut agamaNya sedang coba di cerai-berai kan, dihancurkan, di adu domba kan oleh kafir laknatullah, curiga lah bahwa kita yang dipilihNya untuk tetap menegakkan agama yang haq di muka bumi ini,bila hari ini negara Indonesia sedang carut-marut CURIGA lah bahwa mulai hari ini kita akan ikut mengambil bagian dalam mengurai kekacauan negeri kita tercinta dan bila hari ini kita ditimpa beragam masalah ... CURIGA lah bahwa Dia merindukan kita... merindukan  pertemuan di sepertiga malam yang syahdu, seorang hamba dengan keyakinannya bangun di sepertiga malam bermunajat pada sang penciptaNya, yakin bahwa Dia sang maha segalanya... perumpamaan bila kita meminta kepada manusia, sekali,dua kali mungkin akan diberi tapi bila meminta terus-menerus... orang yang kita minta mungkin akan kesal dan mengabaikan kita, berbeda bila kita meminta padaNya... semakin banyak kita meminta semakin Dia merasa senang ... Dia lah Allah yang maha segalanya... harta,tahta,wanita sholehah,anak yang baik,kehidupan yang tenteram,hati yang damai.. apapun yang kita mau...
"mintalah padaKu, niscaya akan Kukabulkan"
Untuk apapun masalah yang kita alami hari ini, sebagai manusia, sebagai bagian dari sebuah bangsa yang sedang diuji, sebagai bagian dari penegak agamaNya ...
Bersabarlah... 
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, penyakit, atau kesedihan. bahkan DURI yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan karenanya" (HR.Bukhari no 564) 
 Aamiin Ya Rabbal'Alamin

nb: judul yang saya berikan hanya perumpamaan ... untuk kita yang gampang curiga sebagai manusia.. arahkan segala kecurigaan itu pada hal-hal yang positif sehingga nantinya jadi prasangka yang baik >> Husnudzon

Friday, 16 January 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN

untuk melihat PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2009
TENTANG
PEDOMAN UMUM
 EJAAN BAHASA INDONESIA
YANG DISEMPURNAKAN klik link berikut ini