Tuesday, 20 May 2014

Menganalisis Artikel Berdasarkan Salah Satu Ilmu Sosial (SEJARAH)

Tugas
Analisis Artikel,  Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial 
Oleh : Nenden Maesaroh
1307555 Pendidikan Sosiologi UPI

Artikel 1
Posted by Nina Atmasari on Nov 25, 2013 in Kota Jogja |
Landung Simatupang Pentaskan Pangeran Diponegoro di Empat Lokasi
Harianjogja.com, JOGJA—Landung Simatupang aktor sekaligus pemain teater terkemuka Jogja akan mementaskan pembacaan dramatik (dramating reading) tentang Pangeran Diponegoro.
Landung akan menggelar pementasan di empat situs yang pernah disinggahi Diponegoro saat berjuang melawan penjajah Belanda.
“Perjuangan Diponegoro perlu diapresiasi, terutama untuk disampaikan kepada generasi muda,” kata Landung Simatupang kepada sejumlah awak media di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Jl. Suroto, Kotabaru, Jumat (22/11/2013).
Dalam pementasan tersebut, Landung mengacu pada buku Babad Diponegoro (1831-1832) dan sejumlah buku tertulis lainnya, salah satunya Kuasa Ramalan yang ditulis oleh novelis Inggris Peter Carey (2012).
Landung menyusun ulang buku-buku tersebut dalam sebuah sebuah makna yang kemudian diangkat dalam seni pertunjukan.
“Buku-buku itu tidak mungkin saya baca satu persatu di hadapan penonton. Saya mengambil kisah heroik Pangeran Diponegoro yang penting untuk disampaikan kepada publik,” bebernya.
Karena itu, empat situs yang akan dijadikan sebagai lokasi pembacaan dramatik akan berbeda kisahnya dan tidak akan sama bahannya. Di setiap situs akan dipilih momen sejarah paling kritis yang pernah terjadi di situs tersebut.
Pergelaran dramatik reading Pangeran Diponegoro untuk pertama kalinya berlangsung di Gedung Bakorwil II (Pendapa Diponegoro) sebelah barat Alun-alun Kota Magelang, Minggu (24/11/2013) malam dengan mementaskan naskah berjudul Pertemuan Diponegoro-Jendral De Kock.
Gedung Bakorwil II yang sekarang ini kerap digunakan untuk pesta pernikahan maupun pentas musik, kata Landung, dahulu merupakan tempat awal Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda.
“Waktu itu ceritanya habis lebaran Pangeran Diponegoro hendak bersilaturahmi dengan Belanda. Tapi Belanda ternyata justru menangkapnya,” bebernya.
Sesuai dengan peristiwa yang terjadi kala itu, pementasan Pertemuan Diponegoro-Jendral De Kock, lebih menitikberatkan pada detik-detik penangkapan Pangeran Diponegoro.
Setelah menggelar pentas dramatic reading di Magelang, Landung yang bekerjasama dengan Bentara Budaya akan melanjutkan pentas di Tegalrejo (Jogja), Museum Fatahillah (Jakarta), dan Benteng Rotterdam di Makkasar.
Landung mengakui selama proses penggarapan itu terutama saat latihan dia acap merinding saat berlatih membaca naskah dialog.
“Saya terkadang hampir menetaskan air mata. Bagi saya ini pertanda kalau Pangeran Diponegoro terharu dan senang kisahnya disampaikan kepada publik,” beber aktor berusia 58 tahun itu.

ARTIKEL 2
Pentas Dramatic Reading "Sang Pangeran Di Keresidenan" Landung Simatupang di Gedung Residen Magelang

Jogjanews.com - Landung Simatupang memulai empat pementasan pembacaan drama (dramatic reading) kisah Pangeran Diponegoro di Gedung Residen Jenderal Markus de Kock yang kini menjadi Gedung Bakorwil  II Magelang (Pendopo Diponegoro) pada Minggu (24/11).

Dramatic reading “Sang Pangeran Di Karesidenen” yang dilakukan Landung Simatupang bersumber dari jilid II buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey berjudul Derita yang Tak Terpikul”.

Selain itu Landung Simatupang mempelajari sumber Babad Diponegoro untuk membuat naskah dramatic reading yang akan ia pentaskan secara berseri mulai dari Magelang, Yogyakarta, Jakarta dan terakhir di Makassar.Dengan mengenakan pakaian Jawa dengan balutan baju menyerupai jubah warna hitam, Landung Simatupang menghadirkan pembacaan drama yang menawan dihadapan ratusan penonton.

Di dukung artistik performance dari Teater Gadjah Mada, dan artistik panggung yang menyesuaikan tema pembacaan drama ini berupa slide show dengan gambar Pangeran Diponegoro dan peta pulau Jawa, pementasan berlangsung sangat hidup, mampu membawa penonton kembali pada masa peristiwa itu terjadi.

Pentas dramatic reading “Sang Pangeran Di Keresidenan”fokus pada penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Gubernur Jenderal Markus de Kock di Gedung Residen ketika Pangeran Diponegoro mendatangi Jenderal de Kock untuk halal bi halal usai bulan puasa.

Sebelum ditangkap, Pangeran Diponegoro terlibat perdebatan sengit dengan Markus de Kock mengenai penyelesaian konflik Belanda dan masyarakat Jawa. Pangeran Diponegoro juga merasa dicurangi de Kock terkait penangkapan ini karena ia datang ke Residen Magelang ini untuk berhalal-bihalal selepas bulan puasa.

“ Pangeran Diponegoro dan Jenderal Markus de Kock ini sebenarnya sahabat. Sebelum peristiwa itu, mereka sama-sama ditinggal istrinya,” kata Landung Simatupang saat temu media di Jogja sebelum pementasan.

Ditemui usai pementasan, Landung mengaku pementasan ini sangat terinspirasi dari otobigorafi sang Pangeran yang ditulis pada Babad Diponegoro. Terutama tentang sisi kemanusiaan dimana Pangeran Diponegoro berani berontak melawan Belanda karena melihat rakyat yang menderita.

Dalam Babad Diponegoro yang ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro tertulis bahwa Belanda telah melakukan pengkhianatan yang belum pernah ada taranya. Namun bagi Diponegoro, lebih baik ia berserah diri pada takdir (tan karuwan ingkang cidra, angur sun sumendhe takdir).

“Beliau memberontak bukan karena misi kekuasaan,melainkan melihat rakyat semakin sengsara. Ia memiliki tekad kuat untuk terus berjuang meski ia sendiri diramal sang leluhur akan gagal dalam perjuangannya atau diistilahkan apes,” terang Landung                

Pergelaran “Sang Pangeran di Keresidenan” yang dilakukan Landung Simatupang mewujudkan upaya menyegarkan ingatan bersama nilai-nilai historis warisan fisik yang sepatutnya dirawat lebih serius demi tanggung jawab terhadap generasi masa datang.


 “Babad ini tidak akan ada artinya tanpa dipelajari isi dan maknanya. Jangan mau kalah dari orang luar negeri yang getol meneliti babad bersejarah ini. Maka dari itu, mari kita semangat meneladani sang Pangeran dengan mempelajari babad yang ditulisnya sendiri ini,” ajak Landung Simatupang.

  



ANALISIS ARTIKEL
A.Studi Literatur
1.Ilmu Sejarah
1.secara Etimologi
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai.Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.
Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa.Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisasi.
2.Definisi sejarah
.Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah.
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon.Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah.Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang.Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai.Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
3.Pengertian sejarah menurut para ahli
(1) Menurut "Bapak Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakansuatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
(2)Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatatan umat manusia atau peradapan dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

(3) Aristoteles, menyatakan bahwa sejarah adalah suatu system yang meneliti suatu kejadian dalam bentuk kronologi dan semua pristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat.

(4)      JV. Briche, sejarah adalah: “It is the record of what man has thought, said and done“. (sejarah adalah rekaman/catatan mengenai apa yang telah difikirkan,dikatakan dan dilakukan oleh manusia)

(5)      Patrick Gardiner, mengatakan : “History is the study of what human beings have done“. (sejarah adalah ilmu tentang apa yang telah dilakukan oleh manusia)

(6)      Taufik Abdullah, mendefinisikan sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang kejadian itu.

(7)      Moh. Yamin, mengatakan bahwa: sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.

(8)      Koentowidjojo: Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia.
(9)      Sartono Kartidirdjo: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau.

(10)  Mohammad Ali: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau.

.:. Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
a.       Pristiwa tersebut hanya terjadi 1 kali (unik). Artinya peristawa tersebut tidak akan terulang dan hanya terjadi pada zaman, tempat, atau orang yang sama.
b.      Peristiwa tersebut penting dan besar pengaruhnya.
c.       Peristiwa tersebut abadi. Artinya peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa
.

4.Klasifikasi

Karena lingkup sejarah sangat besar, perlu klasifikasi yang baik untuk memudahkan penelitian. Bila beberapa penulis seperti H.G. Wells, Will Durant, dan Ariel Durantmenulis sejarah dalam lingkup umum, kebanyakan sejarawan memiliki keahlian dan spesialisasi masing-masing.
Ada banyak cara untuk memilah informasi dalam sejarah, antara lain:
  • Berdasarkan kurun waktu (kronologis).
  • Berdasarkan wilayah (geografis).
  • Berdasarkan negara (nasional).
  • Berdasarkan kelompok suku bangsa (etnis).
  • Berdasarkan topik atau pokok bahasan (topikal).
Dalam pemilahan tersebut, harus diperhatikan bagaimana cara penulisannya seperti melihat batasan-batasan temporal dan spasial tema itu sendiri. Jika hal tersebut tidak dijelaskan, maka sejarawan mungkin akan terjebak ke dalam falsafah ilmu lain, misalnya sosiologi. Inilah sebabnya Immanuel Kant yang disebut-sebut sebagai Bapak Sosiologi mengejek sejarah sebagai "penata batu-bata" dari fakta-fakta sosiologis.
Banyak orang yang mengkritik ilmu sejarah. Para pengkritik tersebut melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor "dapat dilihat atau dicoba kembali", artinya sejarah hanya dipandang sebagai pengetahuan belaka, bukan sebagai ilmu. Sebenarnya, pendapat ini kurang bisa diterima akal sehat karena sejarah mustahil dapat diulang walau bagaimana pun caranya karena sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya.Walau mendapat tantangan sedemikian itu, ilmu sejarah terus berkembang dan menunjukkan keeksisannya dalam tataran ilmu.
 5. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni

a)      Sejarah sebagai peristiwa berarti bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah.

b)      Sejarah sebagai Kisah, selain peristiwa itu ada, juga bisa dikisahkan atau bisa diceritakan kembali.

c)      Sejarah sebagai ilmu bahwa sejarah merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa masa lampau dan menggunakan metode analitis yaitu hasilnya harus dapat diverifikasi dan dapat disetujui atau ditolak oleh para ahli.
Sejarah sebagai ilmu juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Empiris, yang artinya berdasarkan pengalaman
2.      Memiliki objek, yang artinya sejarah harus memiliki tujuan dan objek materiil atau sasaran yang jelas. objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lalu yang merupakan sebab akibat.
3.       Memiliki Teori, artinya sejarah juga sama seperti ilmu-ilmu lain yang mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.
4.      adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah.
Metode, merupakan suatu system untuk menggarap sumber atau data
sejarah, mulai dari penelitian sampai penulisan.
5.kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis;
6.   kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secararasional dan kritik (penilaian) yang sistematis.
7.fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini sendiri. Namun kebenaran fauna adalah juga objektif, maksudnya kebenaran harus diakui oleh intersubjektivitas atau diakui oleh banyak sejarawan dan masyarakat luas.
d)     Sejarah sebagai seni mengandung arti bahwa dalam penyajian dari hasil penyelidikan itu disusun dalam suatu rangka tertentu sehingga dapat menarik perhatian orang dan dapat mempengaruhi sikap jiwanya.
Ciri-ciri sejarah sebagai seni :
a.       Intuisi, yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian langsung.

b.       Imajinasi, yaitu dengan imajinasi sejarawan akan bisa membayangkan apa yang sebenarnya terjadi atau apa yang sedang terjadi.

c.        Emosi, sejarawan dituntut menumbuhkan rasa emosionalnya untuk menumbuhkan rasa empati dan menyatakan perasaan dengan objeknya.

d.       Gaya Bahasa, sejawan juga dituntut menggunakan gaya bahasa yang baik dalam penulisan sejarah.

6.Periodeisasi dan Kronologi Dalam Sejarah

a) Periodeisasi Sejarah
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang areanya .dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat banyak . mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu.Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya . hal itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu kekuasaan raja.

Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan menjadi beberapa jaman yaitu :
1.prasejarah (jaman batau dan jaman logam )-masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India-masuk berkembangnya islam
2.jaman colonial
3.jaman pendudukan jepang-revolusi kemerdekaan
4.masa orde lama
5.masa orde baru-masa reformasiTujuan di buatnya periodisasi bukan berarti memutuskan peristiwa yang satu dengan yang lainnya , karena dalam sejarah aspek kesinambungan dan kontinuitas merupakan suatu hal yang pokok.

b) kronologi sejarah
Karena kompleksnya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap kurun waktu , maka peristiwa –peristiawa tersebut terlebih dahulu harus dikelompokan berdasarkan bentuk atau jenis tertentu (periodisasi) . setelah itu barulah disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu kejadian ).Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpang tindih atau rancu dengan metode lainnya . kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut , sehingga tidak berlangsung secara loncat-loncat.  

4. Kegunaan Sejarah Dalam Kehidupan Masyarakat

Secara sederhana, Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam 4 bagian yaitu:
1.      Rekreatif, artinya dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dari tempat, kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya atau kita tidak pernah ikut menyaksikan kejadian tersebut.
2.      Inspiratif, dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya.

3.      Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan (pengajaran) tertentu misalnya pengetahuan tentang taktik perang.

4.      Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa depan. Contoh adanya slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Menurut Travelyan belajar sejarah mempunyai 3 kegunaan antara lain:
a. Ilmiah yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti.
b. Imajinatif yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan mengambil satu kesimpulan
c. Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.
  

DIPONEGORO DALAM PERTUNJUKAN LANDUNG

1.Pangeran Diponegoro
Diponegoro
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangeran Dipanegara ,juga sering dieja Diponegoro (lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Dipanegara di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.
Sikap Dipanegara yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Dipanegara menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Saat itu, Dipanegara menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat "perang sabil" yang dikobarkan Dipanegara membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan Dipanegara di Goa Selarong.Perjuangan Pangeran Dipanegara ini didukung oleh S.I.S.K.S. Pakubuwono VI dan Raden Tumenggung Prawirodigdaya Bupati Gagatan.
Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang serdadu; suatu hal yang belum pernah terjadi ketika itu dimana suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga oleh puluhan ribu serdadu. Dari sudut kemiliteran, ini adalah perang pertama yang melibatkan semua metode yang dikenal dalam sebuah perang modern. Baik metode perang terbuka (open warfare), maupun metoda perang gerilya (geurilia warfare) yang dilaksanakan melalui taktik hit and run dan penghadangan. ini bukan sebuah tribal war atau perang suku. Tapi suatu perang modern yang memanfaatkan berbagai siasat yang saat itu belum pernah dipraktekkan. perang ini juga dilengkapi dengan taktik perang urat syaraf (psy-war) melalui insinuasi dan tekanan-tekanan serta provokasi oleh pihak Belanda terhadap mereka yang terlibat langsung dalam pertempuran; dan kegiatan telik sandi (spionase) dimana kedua belah pihak saling memata-matai dan mencari informasi mengenai kekuatan dan kelemahan lawannya.
Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.
Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Dipanegara. Bahkan sayembara pun dipergunakan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Dipanegara.
Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Dipanegara dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Dipanegara terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Dipanegara di Magelang. Di sana, Pangeran Dipanegara menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Dipanegara ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
Perang melawan penjajah lalu dilanjutkan oleh para putera Pangeran Diponegoro. Pangeran Alip atau Ki Sodewo atau bagus Singlon, Diponingrat, diponegoro Anom, Pangeran Joned terus melakukan perlawanan walaupun harus berakhir tragis. Empat Putera Pangeran Diponegoro dibuang ke Ambon, sementara Pangeran Joned terbunuh dalam peperangan, begitu juga Ki Sodewo.
Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak memakan korban dipihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta menyusut separuhnya. Mengingat bagi sebagian orang Kraton Yogyakarta Dipanegara dianggap pemberontak, sehingga konon anak cucunya tidak diperbolehkan lagi masuk ke Kraton, sampai kemudian Sri Sultan HB IX memberi amnesti bagi keturunan Dipanegara, dengan mempertimbangkan semangat kebangsaan yang dipunyai Dipanegara kala itu. Kini anak cucu Dipanegara dapat bebas masuk Kraton, terutama untuk mengurus Silsilah bagi mereka, tanpa rasa takut akan diusir.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diponegoro#

2.Landung Simatupang
Nama :
Yohanes Rusyanto Landung Laksono Simatuandung Simatupang

Lahir :
Yogyakarta,
25 November 1951

Pendidikan :
Fakultas Sastra Inggris
Universitas Gadjah Mada

Penghargaan :
 Juara I Putra Lomba Deklamasi se-Yogyakarta (1971),
Juara I Penulisan Puisi se-Yogyakarta (1979),
  Juara III Sayembara Penulisan Drama Bakom PKB DKI Jakarta (1981)


Filmografi :
Sang Pemimpi (2009),
Rindu Purnama (2010),
Cewek saweran (2011),
Sang Penari (2011),
Ambilkan Bulanbu (2012),
Optatissimus (2013),
Jokowi (2013)

Karya Buku :
Buku Kumpulan Puisi Asap dan Angin (1986),
Buku Kumpulan Puisi Sambil Jalan (1999)

Landung adalah seorang aktor dan sutradara teater yang berdomisili di Yogyakarta. Sejak lama alumnus Jurusan Inggris Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada ini mengembangkan kegiatannya dari sana. Pada awalnya ia tergabung dalam Teater Gadjah Mada, kemudian STEMKA, antara tahun 1974 sampai 1988. Dikenal sebagai aktor dan sutradara teater yang kerap kali berkolaborasi dengan berbagai kelompok teater dan sutradara. 

Bersama Teater STEMKA dalam lakon Hai Yang Di Luar Itu (1972) karya William Saroyan, menyutradarai Monolog Matinya Seorang Pejuang, A Tribute to Munir (2004/2005). Bersama Yudi Ahmad Tajuddin, ia menyutradarai Teater Garasi untuk pementasan End Game karya Samuel Beckkett, yang dimainkan berkeliling di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Jakarta pada (1999-2000). Dengan berbagai kelompok Teater, Landung telah menyutradarai dan memainkan naskah-naskah Indonesia maupun asing, meliputi karya Emanuel Robbies, Ugo Betti, Arifin C. Noor, Alexander Dumas, Moliere, William Saroyan, Motinggo Busye, Wisran Hadi, Anton Chekov, Hella S. Haasse, Christopher Fly, Federico Garcia Lorca, Eugene Lonesco maupun T.S. Eliot. Pengalamannya diperkaya ketika bekerja bersama Black Swan Theater Company, Perth, Australia Barat, sebagai aktor dan penerjemah teks (Jawa-Inggris) pada pementasan lakon The Year of Living Dangerously yang disutradarai Andrew Ross untuk Festival of Perth 1999.
 Sebagai aktor teater, Landung pernah tampil di banyak pementasan dengan peran yang beragam, misalnya dalam Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya (1973), Menunggu Godot karya Samuel Becket (1984), Mengapa Kau Culik Anak Kami karya Seno Gumira Ajidarma (2001) dan terakhir tampil dalam pementesan Opera 3 Babak Tan Malaka di Graha Bhakti Budaya, TIM, 22-23 April 2011 lalu. 

Kemampuannnya sebagai aktor dimanfaatkan dengan baik untuik pembacaan cerita pendek, dan Landung menjadi salah satu pembaca terbaik bidang ini. Diilhami oleh keberhasilan Chairul Umam membawakan Kimono Biru untuk Istri karya Umar Kayam, ia menjadi yakin atas kemungkinan pembacaan publik untuk cerpen maupun fragmen novel Dewi Lestari, Ayu Utami, Seno Gumira Ajidarma, Y.B. Mangunwijaya, Umar Kayam dan Khalil Gibran. Kemudian, bahkan esai pun digebernya pula, seperti karya-karya Sindhunata. Untuk semua pembacaan itu, Landung mendapat sambutan yang baik.

Keahliannya dalam berbahasa Inggris dimanfaatkan sebagai penerjemah, dan mengajar bahasa Inggris di berbagai sekolah, yang kemudian menggembangkannya pula sebagai editor dan peneliti. Pernah mengajar di Fakultas Sastra UGM jurusan Inggris dan menjadi asisten publikasi Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan UGM, asisten peneliti Lembaga Pengkajian Kebudayaan UGM, dan peneliti Seksi Monitoring Sosial Yayasan Dian Desa.

Landung juga tercatat sebagai penyair yang baik, kumpulan puisinya Sambil jalan diterbitkan Yayasan untuk Indonesia atas bantuan Yayasan Adikarya IKAPI dan Ford Foundation tahun 1999. Pernah menulis puisi, buku-buku kumpulan puisinya adalah Asap dan Angin (1986) dan Sambil Jalan (1999) .

B.ARGUMENTASI PRIBADI
Menurut pandangan saya pribadi apa yang dilakukan oleh Landung patut kita apresiasi. Niat baiknya menularkan semangat perjuangan pangeran diponegoro kepada masyarakat terutama kaum generasi muda yang akan memimpin negeri ini di masa yang akan datang adalah hal yang langka kita temukan di zaman ini,
Perjuangan Pangeran diponegoro dalam melawan penjajah adalah bentuk rasa cinta terhadap tanah kelahiran dan rakyatnya dimana ia tidak rela rakyatnya menderita karena Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak. Dari sini kita bisa belajar betapa sosok pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang tidak akan tinggal diam saat melihat rakyatnya hidup dalam kesulitan dan kesengsaraan.
 Sekarang kita adalah Negara yang merdeka tapi pada hakikatnya ternyata kita masih dijajah oleh Negara asing, berapa banyak kasus eksploitasi di negeri  ini yang didalangi oleh pihak asing?  berapa banyak sumber daya alam yang dikeruk dan dikuasai oleh bangsa asing ? sehingga kita bangsa pribumi hanya mendapat sebagian kecil dari keuntungan yang mereka dapatkan. Ini membuat rakyat Indonesia menjadi ‘kacung’ di negeri sendiri dan bangsa asing berganti peran dari tamu menjadi seorang ‘tuan’ hal ini terjadi tidak lain karena campur tangan para pemimpin rakyat yang kita sebut sebagai pemerintah ikut andil memiskinkan rakyat sendiri, mereka dengan mudahnya memberikan  izin pengeksploitsian sumber daya alam Indonesia untuk kesejahteraan asing dengan kedok kerjasama, tidak hanya itu pemerintah juga yang seharusnya menjadi pelayan rakyat dan membawa rakyat pada kehidupan yang sejahtera dengan mengolah kekayaan negeri sendiri yang terjadi malah memperkaya diri sendiri dengan melakukan korupsi, Tidak heran bila saat ini kita melihat rakyat Indonesia hampir sebagian besar  jauh dari kata sejahtera dan berada dibawah garis kemiskinan. Semangat perjuangan Pangeran Diponegoro yang dalam membela rakyatnya inilah yang harus ada pada diri para pemimpin negeri ini.

Apa yang dilakukan oleh Landung Simatupang ialah tidak lain untuk mengingatkan para pemimpin kita saat ini, bukan untuk berperang mengangkat senjata melawan para penjajah tetapi untuk bekerja sesuai dengan tujuan bangsa ini yaitu mensejahterakan rakyat, membela kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi.
Pertunjukan Landung juga mengingatkan kita sebagai generasi penerus bangsa yang dalam suatu kalimat disebutkan bahwa “Pemuda hari ini adalah pemimpin esok  hari” dan Ir.Soekarno berkata "Berikan Aku 10 Pemuda, akan kuguncang dunia"  jelas tersirat betapa pemuda atau generasi penerus bangsa adalah asset yang tak ternilai harganya untuk membangun dan membawa perubahan dinegeri ini kearah yang lebih baik.
Indonesia butuh para pendidik yang berkarakter, Indonesia butuh para pengusaha yang cerdas, Indonesia butuh pemimpin yang adil dan berakhlaq. Semangat perjuangan membela rakyat Pangeran Diponegoro yang hidup jauh dijaman sebelum kita dan  apa yang dilakukan oleh Bapak Landung Simatupang sebagai seorang seniman sekaligus budayawan yang berkarya dan menginspirasi banyak orang dengan karyanya  kita dapat mengambil pelajaran  Apapun profesi kita, dimanapun posisi kita, jadilah bagian dari perubahan bangsa ke arah yang lebih baik agar perjuangan para pahlawan kita di masa lalu tidak sia-sia memerdekakan bangsa ini (secara fisik) dan sudah menjadi tugas kita kini untuk memerdekakan diri dari penjajahan moral dan aspek sosial !
  
DAFTAR PUSTAKA
v  Buku
    Wardaya.2009.Cakrawala Sejarah.Jakarta:PusatPerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional
v  Website






Contoh Analisis Kasus Kekerasan Pada Anak

Tugas

Analisis Kasus,  Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial 
Oleh : Nenden Maesaroh
1307555 Pendidikan Sosiologi UPI

Bocah Penuh Luka Menjelang Hari Ibu


A.KRONOLOGIS KEJADIAN
Minggu  (15/12/13)
Namanya Adit ..
TAPUNGHULU- Riau
Beberapa hari menuju Hari Ibu, kabar tak mengenakan tentang hubungan ibu dan anak, datang dari Riau.Tapi bukan kabar baik seperti yang biasa kita harapkan.Namun berita mengenaskan.Bocah ini mengaku bernama Adit. Tanpa nama belakang, juga nama depan. Tak diketahui orang tua dan keluarganya.Saat ditemukan, tubuhnya penuh luka. Tak diketahui juga apa atau siapa yang menyebabkannya.

Bocah ini diperkirakan berusia 6 tahun.Terlihat dari penampilan dan sikapnya yang masih sangat kekanak-kanakan.Tapi karena tidak ada penunjuk pasti soal usia, orang mengira ia berusia 6/7 tahun.
Bocah laki-laki ini ditemukan dengan badan penuh luka dengan kondisi mengenaskan oleh tukang sayur keliling di perkebunan kelapa sawit PTPN V Tandun, Ahad (15/12).

Diduga ia dibuang di kebun sawit tersebut. Ini juga berdasarkan pengakuan Adit kepada Dahniar (42) —wanita yang mendampingi dia saat dirawat— bahwa ia disiksa dan dibuang orangtuanya.  
Memang, Adit belum bisa bicara dengan jelas akibat luka di bibir dan lidahnya yang diduga akibat digunting. Namun ia akan berteriak histeris bila melihat jarum suntik, gunting, pisau atau peralatan medis lainnya.
Saat dikunjungi Riau Pos (JPNN Grup) di rumah sakit Kebun Milik PTPN V, Senin (15/12), sekujur tubuh bocah ini penuh luka bekas sabetan, lecet-lecet, goresan benda tajam dan bekas luka bakar seperti disetrika di bagian punggung. Mulut, bibir dan kemaluannya juga terlihat bekas luka yang diduga akibat digunting.Adit hanya memandang dengan tatapan tajam dan tanpa ekspresi. Saat ditanya namanya, Adit tidak merespon sama sekali, selain hanya memandang.

Menurut Dahniar, wanita yang membawa Adit ke kantor polisi dan berobat ke rumah sakit, saat ditemukan Adit tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik oleh siapapun. Sementara soal perilaku Adit memang seperti itu.Ia susah diajak berkomunikasi, apalagi dengan kondisi banyak orang. Tapi menurutnya, ketika kondisi tidak begitu ramai, sesekali bocah tersebut mau menjawab pertanyanya.
‘’Ketika sama saya dia (Adit, red) mau cerita. Tapi ya itu, kurang jelas. Karena susah bicara, akibat luka di bibir dan lidahnya,’’ tuturnya.

Menurut Dahniar, menurut cerita Adit kepadanya, ia disiksa orangtuanya. ‘’Cerita Adit kepada saya, bahwa dirinya disiksa orangtuanya.Tapi tak bisa menjelaskan orangtua laki-laki atau ibunya.Sebab Adit berbicara terbata-bata akibat lidahnya juga terluka,’’ jelas Dahniar.   

Diceritakan Dahniar, Adit ditemukan penjaja sayur yang biasa berjualan di afdeling IV komplek karyawan milik PTPN V, Ahad sore (15/12). Saat ditemukan memprihatinkan, karena luka di sekujur tubuhnya membusuk dan bernanah.Kondisinya juga lemah bahkan tidak mampu megeluarkan suara. ‘’Pas dibawa tukang sayur kemari, ia merintih sepeti menangis. Tapi tak terdengar suaranya, badannya pucat sekali,’’ cerita Dahniar.

Adit, menurut Dahniar, ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB oleh Pangaribuan di kebun Blok S. Saat itu, seperti dikisahkan Pangaribuan ke Dahniar, ia akan membuang air kecil di tengah kebun. Namun ia merasa janggal saat melihat tubuh anak kecil tergolek di bawah pohon kelapa sawit. Saat didekati, tubuh anak yang penuh luka tersebut ternyata masih hidup.

SesekaLi dari mulutnya keluar kata-kata mamak.Karena merasa kasihan, lalu membawa anak tersebut ke kompleks perumahan tempat tinggal Dahniar. Namun di sana ternyata tidak ada yang mengenali bocah tersebut. Akhirnya setelah berembuk, diputuskan untuk membawanya ke kantor polisi.
Pertama Adit dibawa ke pos polisi Simpang TB kemudian ke Polsek Tandun. Di sana setelah ditanya berulang-ulang, Adit mengaku rumahnya di Ujungbatu. Akhirnya ia di bawa ke Polsek Ujungbatu. Sesampainya di sana, Adit diberikan perawatan sementara di Puskesmas setempat. Setelah itu ditanya lagi di mana rumahnya. Namun ia tidak ingat di mana persisnya tinggal.

Setelah Dahniar dan pihak kepolisian berembuk, diputuskan Adit untuk sementara diberikan perawatan dulu sambil menunggu proses pencarian keluarganya. Berkat uluran tangan Dahniar, Adit dirawat di Rumah Sakit Kebun milik PTPN V.

Menurut M Nur, dokter yang menangani Adit, bocah ini mengalami luka hampir di sekujur tubuhnya. Luka itu menurut analisis awal mayoritas disebabkan oleh kekerasan benda tumpul dan tajam.Luka yang cukup parah diderita Adit adalah luka robek di bibir, luka di lidah dan luka bakar di punggung belakang.Alat kelamin bocah tersebut juga mengalami luka akibat benda tajam.
‘’Kondisinya cukup parah pak, pokoknya sangat memprihatinkan,’’ katanya.
Selain mengalami luka fisik, Adit juga mengalami trauma psikis yang luar biasa. Ini bisa dilihat saat tiba di rumah sakit ia langsung menjerit melihat alat-alat medis yang berbentuk gunting dan pisau.

Bahkan diceitakan M Nur, saat akan di-rontgen, Adit menjerit ketakutan. Selain itu dari pemeriksaan medis, anak malang itu mengalami dehidrasi parah karena tubuhnya kekurangan cairan dan juga mengalami gizi buruk. Hal itu dapat dilihat dari kondisi fisiknya yang kurus kering dan sangat lemah.Selain itu, bocah itu mengalami kekurangan darah yang cukup parah. Bahkan ia juga bisa disebut Anemia. Infeksi di luka-lukanya juga bernanah dan sudah berbau.

Setelah mendapat laporan, tim P2TP2A Kampar yang diketuai Hafiz Tohar melihat kondisi Adit di rumah sakit. Setelah berkoordinasi, Tim LPA merujuk Adit ke RSUD Bangkinang untuk mendapatkan perawatan intensif kemarin sore. ‘’Melihat kondisi Adit yang demikian kami berkesimpulan untuk membawanya ke Bangkinang agar mendapatkan perawatan intensif,’’ ucapnya. Di sana Adit juga akan mendapatkan pendampingan untuk memulihkan kondisi kejiwaanya.
Kapolsek Tapung Hulu AKP H Alwis Aldi yang dikonfirmasi Riau Pos (16/12) menjelaskan, anak ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan.Awalnya dibawa ke Polsek Tandun.Namun karena bukan berada dalam wilayah hukum Polsek Tandun, maka dianjurkan dibawa ke Polsek Tapung Hulu.Tapi sampai saat ini belum ada laporan ke polisi.
‘’Namun karena anak ini ditelantarkan, maka kita cepat berikan pertolongan,’’ ujarnya

 Selasa (17/12)

Adit Mengaku Bibir dan Lidahnya Digunting Sang Ibu


Detik.com mengabarkan pada hari Minggu 15/12/13 kemarin bahwa ada seorang bocah lelaki berusia 7 tahun bernama Adit, ditemukan di perkebunan kelapa sawit, Riau.Bocah itu ditemukan dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.Badannya penuh luka.Tak hanya di wajah dan di kepala, tapi di sekujur tubuhnya.Dan ketika dia kemudian dirawat di RSUD Bangkinang, Kabupaten Kampar, diketahuilah bahwa kondisinya membuat kita bergidik dan menaruh duka yang teramat dalam.

Bibir bawah Adit membengak dan penuh bekas gunting. Di lidahnya ada semacam bekas sayatan sehingga jika makan, ia mengeluh kesakitan/pedih. Tak hanya itu, ia juga mengaku kalau kelaminnya sempat digunting.
Dan mengenai siapa pelakunya, kita dibuat terkejut berkali-kali sehingga dada ini terasa bergemuruh, tidak nyaman dan terganggu.Dia mengaku kalau ibunya sendirilah yang melakukan penyiksaan itu.Kebanyakan memakai gunting.Bahkan di kepala Adit terdapat luka yang berlubang dan ada yang bernanah.

Dari sumber jpnn.com, pihak kepolisian sudah mengetahui pelaku kekejaman tersebut.Adit ternyata disiksa oleh ibunya yang bernama Minah dan pamannya yang bernama Isyam di lokasi tersebut.Adit juga menceritakan bahwa penganiayaan itu juga dilakukan di rumah dan rutin.

Pihak kepolisian bekerjasama dengan Polsek Tandun sudah mencari dua pelaku namun belum ketemu.Meski belum membuahkan hasil, tapi pihak mereka terus mencari keberadaan pelaku.Sementara itu Adit masih dirawat di RS dan masih dalam penanganan intensif.Selain fisiknya yang memprihatinkan, mentalnya juga pasti amat tertekan.

Rabu (18/12/2013).
Kapolda Riau: Orang Tua Adit Akan Terus Kita Cari
Jakarta - Nasib Adit (6) bocah asal Kampar yang di tubuhnya penuh luka mendapat perhatian serius dari Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono. Polisi akan berusaha menemukan kedua orang tua adit.

"Kita prihatin anak kandung dianiaya hingga lidah dipotong.Orang tua adit masih dalam pencarian polisi dan akan terus kita cari," kata Condro, di UKP4, jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2013).

Condro menjelaskan, pihak kepolisian dari Polres Kampar Riau belum menemukan ibu Adit di Ujung Batu."Awal pencarian anggota Polres Ujung Batu dengan Kepala Desa di Ujung Batu belum menemukan ibunya," jelasnya.

Adit sendiri selaku korban penganiayaan yang masih menjalani perawatan di rumah sakit belum bisa menunjukkan lokasi rumahnya.Serta masih sangat sulit untuk dimintai keterangan.

"Adit masih belum bisa menunjukkan rumahnya karena masih 6 tahun dan masih mengalami trauma.Dan kalau dimintai keterangan dia sangat ketakutan," ujarnya.

Hingga kini polisi telah melakukan olah TKP awal Adit ditemukan di perkebunan kelapa sawit di lokasi perkebunan PTP Nusantara V. Selain ibunya polisi juga mencari bapak dari Adit.

"Bapaknya juga belum ditemukan, kalau penjelasan dari sana (warga Ujung Batu) dia pengemudi angkutan tandan sawit.Antara bapak dan ibu itu yg masih kita cari, apa latar belakang dan motif orang tuanya melakukan penganiayaan terhadap anaknya seperti ini," pungkas condro.

Rabu 18/12/2013 17:37

Kondisi Bocah Adit yang Penuh Luka di Kebun Sawit Membaik

Liputan6.com, Jakarta : Adit, bocah berusia 6 tahun diduga dibuang orangtuanya di kebun kelapa sawit PTPN V, Desa Talang Danto, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Saat ditemukan warga sekitar pada Minggu 15 Desember, sekujur tubuhnya penuh luka yang diduga bekas penganiayaan.Bocah itu terkulai lemas dibawah pohon kelapa sawit.

Oleh warga yang menemukan, Adit dibawa ke pondok milik warga dan kemudian dibawa ke rumah sakit PTPN V Tandun oleh warga yang iba melihatnya, Dahniar.Kondisi Adit didengar pihak PTPN V dan akhirnya dipindah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, Kampar, Riau untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono menyatakan, kondisi kesehatan bocah malang berbadan kurus tersebut kini sudah mulai membaik. "Sudah agak mendingan, masalah lukanya masih dalam pengobatan.Kalau kondisi kesehatan, yang tahu persisnya ya dokter," ujar Ery Apriyono saat dihubungi Liputan6.com Rabu (18/12/2013).

Ery menyatakan, polisi terus melakukan penyelidikan atas kasus penemuan Adit di kebun kelapa sawit.Termasuk mengusut dugaan penganiayaan yang dialaminya.
Polisi juga melakukan penelusuran mengenai alamat yang sempat disebutkan Adit, bahwa dia tinggal di Jalan Rambutan, Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu dengan ibu bernama Vina dan om atau bapak bernama Isam. Namun, dari hasil penelusuran, tidak ditemukan alamat tersebut.

"Ngomongnya di Ujung Batu, tapi ternyata tidak ada," ucap Ery.Ery mengatakan, Adit kini mendapat pendampingan dari Lembaga Perlindungan Anak Kampar.

Rabu (18/12/2013

Bupati Kampar: Pemkab Akan Tanggulangi Biaya Perawatan Adit

Kampar - Pihak RSUD Bangkinang, Kampar diminta memberikan pelayanan pengobatan yang maksimal untuk Adit (6) bocah korban kekerasan. Pihak Pemkab Kampar, Riau siap membantu dana yang dibutuhkan selama proses pengobatan.

Demikian disampaikan, Bupati Kampar, Jefry Noer kepada detikcom, Rabu (18/12/2013). Menurut Jefry, dia sudah menghubungi Dirut RSUD Kampar, agar memberikan penanganan yang maksimal kepada Adit.

"Jika memang rumah sakit kita peralatan medisnya kurang mendukung dalam upaya penyembuhan terhadap Adit, kita minta segera rujuk ke rumah sakit yang punya peralatan medis yang lebih baik lagi dari punya Pemkab Kampar.Ini perlu dilakukan agar Adit bisa segera sembuh," kata Jefry.

Jefry menyebutkan, kendati bocah malang itu disebut-sebut berasal dari Kabupaten Rokan Hulu, pihaknya tetap akan membantu memberikan biaya untuk Adit.

"Atas nama pemerintah Kabupaten Kampar, kita akan carikan dana untuk penanganan Adit ini. Mungkin kita juga bisa share dari dana penanggulangan tanggap darurat, karena memang anak itu butuh penanganan khusus. Mana lagi tak jelas siapa orang tuanya.Secara pribadi juga saya akan membantunya," kata Jefry.

Dia juga meminta Polres Kampar untuk segera mengusut siapa pelaku dari kekejaman tersebut.

"Kita minta agar pihak aparat bisa segera menangkap pelakunya," katanya.

"Binatang saja sayang dengan anaknya.Ini kok ada manusia menganiaya secara kejam dengan darah dagingnya sendiri," kata Jefry.

Kamis, 19/12/2013 05:39 WIB

Adit Kini Ditangani Dokter Spesialis Anak dan Psikolog


Pekanbaru - Kondisi Adit (6) secara umum terus menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik.Kini, Adit mendapat pendampingan langsung dari dokter spesialis anak dan psikolog.

Demikian disampaikan Dirut RSUD Bangkinang, Kampar, dr Wira Dharma kepada detikcom, Kamis (19/12/2013).

"Adit mengalami traumatik mendalam dan butuh diagnosa darahnya masih akan diteliti kembali oleh dokter spesialis anak," kata dr Wira.

Menurut dr Wira, pihaknya khawatir jika Adit mengalami infeksi bagian dalam karena luka di bagian kepalanya yang sampai bernanah.

"Jadi memang perlu cek darahnya untuk meneliti apakah juga mengalami infeksi," katanya.

Pihak tim medis belum bisa memastikan kapan kondisi fisik Adit bisa dipulihkan.

"Kita tidak bisa memprediksi waktunya.Karena Adit butuh penanganan pengobatan fisik dan mentalnya.Karena dia mengalami traumatik," kata dr wira.

Kamis, 19/12/2013 05:39
Deras Bantuan untuk Bocah Adit Penuh Luka, Tabungan Pun Dibuka
Liputan6.com, Riau : Alhamdulillah, bantuan untuk Adit, bocah malang berusia 6 tahun yang ditelantarkan orang tuanya di Kabupaten Kampar Riau mengalir deras dari banyak orang. Kondisinya yang cukup memprihatinkan, karena mengalami sejumlah luka pada tubuh akibat penganiayaan, membuat banyak orang iba padanya.

"Kami akhirnya memutuskan membuka rekening bank untuk pihak yang ingin memberi bantuan untuk Adit," kata Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Kampar, Khairul Azmi di Pekan baru, Rabu 18 Desember 2013.

Khairul mengatakan, sejak hari pertama Adit dirawat di RSUD Bangkinang sudah ada bantuan sukarela yang mengalir langsung untuk biaya pengobatan.Bahkan seorang anggota DPRD setempat telah menanggung pengobatan, agar Adit mendapat kamar perawatan yang lebih baik dari sebelumnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, setelah media massa mulai memberitakan nasib Adit. Semakin banyak pihak dari luar daerah seperti Jakarta, yang menghubungi LPA untuk menyalurkan donasi.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pimpinan dan lembaga yang ada di atas kami lagi.Hasilnya, kami diperbolehkan untuk membuka rekening untuk sumbangan masyarakat buat Adit," ucap Khairul.
Proses pembukaan rekening bank untuk Adit, sambungnya, masih berlangsung dan secepatnya akan dipublikasikan.

"Kami berharap donasi bisa disalurkan lewat satu pintu agar pertanggungjawaban kepada publik bisa terjamin transparansinya," ujarnya.


B.KOMENTAR
1)      Tinjauan kasus Adit menurut psikologi sosial
            *Artikel Pendukung

Kasus Bocah Adit: Disiksa Ibu, Anak Bisa Tumbuh Jadi Sosok Kejam

Seorang bocah laki-laki, Adit (6) ditemukan di kebun sawit, Riau, Minggu (15/12) lalu. Menurut keterangannya ia mengalami kekerasan fisik, dia dibuang oleh ibu dan pamannya. Banyak bekas luka di tubuh dan wajahnya, seperti luka sayat di mulut dan lidah. Alat kelaminnya juga ada bekas luka yang menurutnya digunting oleh sang ibu.

Menurut seorang psikologi anak Vera Itabiliana, Psi apabila seorang anak mengalami kekerasan fisik dari orang tua atau orang terdekatnya biasanya mental anak tersebut akan terganggu karena trauma yang dia alami. Hal tersebut bisa terjadi karena ia tidak merasa aman, ia takut semua orang akan melakukan hal yang sama pada dirinya.

"Efek yang akan timbul pada anak tersebut mungkin ada anak yang menjadi negatif dan ada yang sulit menjalin relasi dengan individu lain dan ada pula yang timbul rasa benci yang luar biasa terhadap dirinya sendiri dan orang lain," tutur Vera saat dihubungi detikhealth, dan ditulis pada Rabu (18/12/2013).

Vera menambahkan dalam jangka waktu yang panjang anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tuanya atau orang terdekatnya, bisa menjadi sosok yang kejam, tertekan, tidak percaya diri, dan merasa tidak disayang. Hal ini karena ia merasa tidak aman dan merasa orang-orang akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ibunya lakukan, karena ia pernah mengalami pengalaman yang traumatis.

"Untuk menyembuhkan anak yang pernah mengalami kekerasan fisik, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyembuhkan luka fisiknya.Selain itu setelah luka fisknya sembuh anak tersebut harus menyembuhkan traumanya dengan melakukan terapi.Terapinya tergantung seperti apa dia mengalami kekerasan, misalnya melakukan konsultasi dengan ahli psikologi anak," tutur Vera.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan trauma untuk setiap anak berbeda-beda, tergantung dari kesiapan mental anak tersebut.Apabila anak tersebut memiliki mental yang kuat, butuh waktu beberapa bulan untuk menyembuhkannya.Yang paling penting orang di sekelilingnya harus memberi dukungan.

Selain itu bisa juga dengan menyekolahkan anak yang mengalami kekerasan fisik itu di tempat yang mendukung dan bisa membuatnya merasa aman dengan lingkungannya.Selain itu penting untuk mengajarkan dia bersosialisasi agar dapat menyembuhkan traumanya. Yang paling penting adalah memberikan pemahaman bahwa tidak semua orang akan berlaku sama seperti ibunya.

"Terangkan bahwa orang-orang di sekitar juga menyayanginya dan tidak akan menyakitinya lagi," sambung Vera.

Apabila orang-orang di sekelilingnya dapat membantunya dan terus memberikan pemahaman kepada anak tersebut, maka bukan tidak mungkin anak itu bisa kembali seperti anak normal pada umumnya.
*** Psikologis Adit
Kekerasan  yang dialami oleh Adit menurut tinjauan ilmu psikologi sosial akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
*Traumayaitu berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka. Kata tersebut kini digunakan untuk menggambarkan situasi akibat suatu kejadian yang dialami seseorang.Dalam psikologi, trauma berarti benturan atau suatu kejadian – biasanya negatif – yang dialami seseorang dan membekas, disebut post-traumatic disorder (PTSD).
Berdasarkan dampak yang ditimbulkannya, trauma dikategorikan menjadi dua, yaitu trauma fisik dan psikologis.
1.Trauma fisik adalah trauma yang mengakibatkan luka fisik, misalnya kecelakaan, pukulan, dan lain-lain.
2.Trauma psikologis disebabkan oleh kejadian yang melukai batin, misalnya sering dibanding-bandingkan, sering dicaci maki dan dilabeli, perceraian, kekerasan seksual, dan lain-lain. Meskipun keduanya memiliki potensi dampak yang sama, namun trauma psikologis sangat berdampak buruk dan membekas.
Penyebab trauma bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari kekerasan, kehilangan atau perpisahan, eksploitasi, dan sebagainya. Namun trauma yang kerap berdampak negatif bagi masa depan seseorang – menjadi penghalang kesuksesan – adalah trauma yang disebabkan oleh kejadian yang sangat memukul dalam lingkungan keluarga seperti perceraian, kematian, atau kekerasan dalam rumah tangga, apalagi jika berlangsung terus menerus dalam waktu lama.
Bahkan – berdasarkan penelitian – trauma dapat berdampak buruk pada perkembangan otak anak, yang pada gilirannya akan meningkatkan ‘arousal’ atau kewaspadaan yang berlebihan, agresi, hiperaktifitas, impulsifitas, dan sulit berkonsentrasi. Semua itu akan berdampak buruk terhadap pencapaian keterampilan, prestasi akademik, integrasi sosial, pemecahan masalah dan kesehatan mental umumnya – dan akan menjadi penghalang langkah seorang anak menuju masa depan yang baik.
Trauma pada anak sangat perlu diwaspadai, karena seorang anak memiliki tiga sifat yang dominan, yaitu:
  • Sifat tape recorder; anak bisa merekam apapun yang ia dapatkan
  • Sifat reseptif; anak dengan mudah dapat menerima apapun yang dia dengar ataupun lihat
  • Sifat meniru; anak cenderung mengikuti tindakan atau kebiasaan yang sudah ia terima sebagai suatu kewajaran.
Seorang anak yang dibesarkan dengan pola asuh keras dan sering menerima pukulan atau kekerasan lainnya, besar kemungkinan ia akan meniru tindakan tersebut atau mengangaap bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan dengan kekerasan.
Secara umum gejala  trauma pada anak dapat dikenali dari perubahan tingkah lakunya, misalnya tiba-tiba menjadi pendiam, murung, tidak berdaya dan mudah takut. Sementara secara fisik misalnya sering mengeluh pusing, muntah-muntah, sakit perut dan nafsu makan menurun. Gejala lain bisa berbentuk anak tiba-tiba jadi mudah menangis tanpa sebab, tidak bisa tidur atau tidur dengan gelisah, tidak mau ditinggal barang sekejap pun, over sensitive terhadap suara keras, tidak mau mendengar atau melihat sesuatu yang berkaitan dengan trauma, dan lain-lain. Karena trauma pada anak tidak selalu mudah dikenali, perlu dijaga suatu komunikasi yang baik dan mendalam antara anak dengan orang tua.Hal ini dimaksudkan agar anak tidak merasa enggan atau takut untuk berbagi pengalaman buruk dengan orang tuanya.Anak-anak juga harus dijauhkan dari situasi yang terlalu menakutkan baginya.Jika anak mengalami trauma berat, segera berikan terapi khusus.
Meskipun trauma bisa terjadi pada semua orang tanpa mengenal usia dan jenis kelamin, namun besar kecilnya dampak sangat tergantung pada faktor internal seseorang, terutama mengenai sesuatu yang dia anggap penting dan kekuatan mentalnya. Pada orang yang mentalnya kurang kuat, trauma bisa menetap hingga ewasa dan menghalangi langkahnya. Misalnya pemberian label negatif pada seorang anak akan menumbuhkan konsep dan citra diri negatif dalam dirinya secara tidak sadar. Dengan trauma semacam ini, mudah ditebak akan menjadi orang dewasa seperti apa dia kelak kemudian hari. Dia mungkin menjadi seseorang yang peragu, tidak bisa mengambil keputusan, tidak percaya diri, minder, serba takut, dan sebagainya.
Tidak selamanya orang yang mengalami peristiwa negatif akan mengalami trauma, tergantung pada dukunganlingkungan sosial di mana ia berada. Seorang anak dengan orang tua yang bercerai dapat tumbuh dan eksis dengan baik jika orang tuanya tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dan lingkungan lain (keluarga besar, masyarakat sekitar, guru) bisa menerima bahkan mendukungnya. Dan perjalanan hidupnya pun tidak terhambat.
Memang bukan hal mudah untuk mengatasi trauma.Semua tinggal tergantung pada individunya, apakah memilih untuk jalan terus dan sampai pada fase-fase berikutnya, ataukah memilih untuk menyerah dan berhenti berjalan.Bila memutuskan untuk terus berjalan, maka harus ada tekad untuk mengatasi trauma itu. Baik dengan cara sendiri, melibatkan orang lain, ataupun melalui terapi khusus dengan bantuan ahli. Untuk mempermudah, harus memiliki keberanian untuk terbuka dan berbagi dengan orang terdekat serta terbuka untuk menerima informasi dari luar. Support kelompok dalam banyak kasus juga sangat membantu pemuliha diri. Jika suatu pengalaman sangat traumatis hingga mempengaruhi kondisi kejiwaan dengan cukup parah, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli. Masa depan tidak dapat ditukar dengan apapun.
*** Psikologis Ibu Aminah ( Orang tua Adit )
Apa yang bisa kita analisa dari kasus ini menurut ilmu  psikologi sosial selain keadaan psikologi korban (Adit) kita juga bisa menganalisa sisi psikologi pelaku yang sementara ini diduga adalah ibunya sendiri. Dalam Psikologi ada beberapa teori yang bisa menjelaskan keadaan jiwa seseorang yang mungkin melakukan hal sekejam  ini diantaranya yaitu teori Depresi/Frustasi . dengan  salah satu jenisnya yaitu  :
Pemindahan (Displacement)yaitu  dimana emosi-emosi yang terjadi pada dirinya DILAMPIASKAN  kepada  objek-objek atau orang lain. Contoh : Seoranganak yang habis dimarahi ibunya. Karena kesal, ia lalu memukul adiknya atau menendang kucingnya.
Nah kemungkinan (dugaan sementara) apa yang terjadi pada ibu minah apabila ditinjau dari psikologi social adalah frustasi jenis pemindahan/displacement ini.analisis sementara pelaku mengalami ganggun psikologis akibat masalah tertentu yang mungkin sedang menimpanya kemudian emosi negative itu dilampiaskan pada anaknya sendiri dengan melakukan kekerasan.


2)      Argumentasi Pribadi
Saya sangat miris dan geram mendengar kasus Adit ini, apalagi kekerasan yang terjadi padanya tidak lain dilakukan oleh ibunya sendiri. idealnya seorang ibu itu seharusnya melindungi dan memberikan kasih sayang pada anaknya akan tetapi apa yang dilakukan ibu Minah (orang tua Adit)  justru tidak mencerminkan perilaku seorang ibu betapa tidak ia dengan  teganya  menggunting  bibir, lidah dan kemaluan  anaknya sendiri selain itu sekujur tubuh bocah  ini  juga  penuh luka bekas sabetan, lecet-lecet, goresan benda tajam dan bekas luka bakar seperti disetrika di bagian punggung. Tidak hanya itu dalam keadaan sekujur badan penuh luka Adit dibuang ditempat yang jauh dari keluarganya.
Sampai saat ini (19 Desember 2013) kita memang belum tahu apa motif pelaku (ibu Aminah) melakukan kekerasan pada Adit anaknya sendiri, namun apapun alasan yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan pada anak oleh ibunya sendiri tetap tidak dapat diterima oleh akal sehat dan  nurani bagi siapun yang mengetahui dan mendengar kasus seperti ini.
Yang  terlintas dibenak saya saat mendengar kasus ini adalah Ibu macam apa yang  tega menganiaya anaknya sendiri  dengan begitu kejam dan tidak manusiawi menggunting bibir dan lidah anaknya serta membuat sekujur tubuh anaknya terluka? Menurut asumsi saya  Seorang ibu atau orang yang normal (sehat psikologisnya) pasti tidak mungkin melakukan hal yang demikian kejamnya, hanya orang yang terganggu jiwanya (psikologisnya) karena depresi /frustasi yang berat akibat masalah  yang  dihadapinya yang  berpotensi melakukan hal yang demikian kejamnya.
3)      Antisipasi kasus
Di Indonesia Kasus kekerasan yang menimpa anak-anak yang dilakukan oleh orang tua/kerabatnya sendiri sudah bukan hal yang asing lagi, kasus seperti ini seperti tak pernah berhenti meghiasi pemberitaan di layar kaca atau media informasi lainnya.
            Orang tua yang temperamen menjadi salah satu penyebab maraknya kasus ini, dan motif lain seperti masalah  internal didalam rumah tangga antara suami istri yang tidak dapat diselesaikan dengan baik menjadikan anak-anak sebagai pelampiasan emosi.
            Untuk mengantisipasi kasus seperti ini agar  tidak terulang kembali bisa dengan cara sebagai berikut :
·         Perkuat kontrol diri dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menanamkan dalam diri pemahaman bahwa seorang anak itu adalah  titipanNya  sekaligus Anugerah dan amanah yang harus kita jaga baik-baik.
·         Kekerasan  pada anak biasanya terjadi dalam lingkup keluarga dan biasanya dipicu oleh permasalahan rumah tangga, alangkah bijaknya bila suami-istri yang sedang terlibat pertengkaran atau memiliki masalah tidak menjadikan anak sebagai objek pelampiasan emosi. Sebaiknya masalah diselesaikan dengan  secara baik-baik,apabila tidak dapat diselesaikan oleh suami  dan istri maka kita bisa melibatkan orang lain yang dianggap mampu menengahi dan mencari solusi untuk masalah tersebut.
·         Bila kekerasan pada anak dipicu oleh kenakalan anak itu sendiri kita sebagai orang tua sejak awal bertanggungjawab atas anak itu, kita lah yang dapat menjadikan anak kita sebagai anugerah atau justru fitnah besar dalam hidup, maka solusinya adalah  sabar dan jadilah contoh yang baik untuk anak.
·         Kita sebagai anggota dalam masyarakat harus bisa peka terhadap keadaan  lingkungan sekitar, kita patut curiga apabila ada anak yang  padabagian tubuhnya atau wajahnya selalu tampak memar dan perilakunya selalu murung dan ketakutan.





C.KESIMPULAN DAN SARAN
            *Kesimpulan
            Apapun alasan yang  melatarbelakangi  terjadinya kekerasan pada anak adalah  tidak dapat dibenarkan, apalagi bila pelakunya tidak lain adalah orang tua ataupun orang terdekat seperti keluarga atau kerabat  . Seorang anak adalah titipan dariNya dan setiap orangtua akan dimintai pertanggungjawaban atas anaknya, Kontrol diri dan keteguhan iman  serta spiritual yang bagus akan menjadikan seseorang sehat jasmani dan rohaninya (fisik & psikologi) sehingga ia akan  mampu  mengatasi kesulitan hidup yang semakin kompleks.
            *Saran
            Saran saya penanganan pada Adit harus serius baik pengobatan fisik maupun psikisnya jangan sampai ia mengalami trauma yang berkepanjangan sehingga mengancam  masa depannya dan pihak yang berwajib diharapkan bisa sesegera mungkin menangkap pelaku yang diduga tidak lain adalah ibu dan pamannya serta memproses kasus ini seadil-adilnya.


SETELAH PROSES PEMERIKSAAN DAN PENYELIDIKAN USAI KINI TERUNGKAP BAHWA AMINAH BUKAN IBU KANDUNG ADIT, MELAINKAN IBU TIRI. NAMUN WALAUPUN DEMIKIAN, KEKERASAN PADA ANAK BUKANLAH TINDAKAN YANG DAPAT DIBENARKAN, BAIK OLEH KELUARGA MAUPUN ORANG LAIN DISEKITARNYA.